Setelah menyelenggarakan kegiatan “Holiday with Quran” pada bulan Juli lalu, kini Wihdah hadir dengan menyelenggarakan “International Arabic Language Forum”. Acara ini dilatarbelakangi banyaknya mahasiswi Indonesia yang kurang cakap dalam berbahasa Arab di kehidupan sehari-hari maupun di ajang internasional.
“Sebagaimana disampaikan oleh Dr. Usman Syihab, MA., sampai saat ini belum ada mahasiswi Indonesia yang menjadi figur atau menonjol dalam acara-acara internasional berbahasa Arab.Terlebih lagi di perlemen Al Azhar,” tutur ketua panitia IALF, Dina Fornia, saat kami wawancara via WhatsApp(02/08/19).
IALF (International Arabic Language Forum) sendiri akan dibuka dengan seminar kebahasa-araban pada Minggu(04/08) pukul 11.00 WLK di Auditorium Dewan Malaysia, Abbasiah, Kairo. Dina menyatakan acara kali ini akan mengundang Dr. Syarofuddin Azhari selaku pengajar Kawakib Mesir, kemudian Ustaz Aam Abdussalam selaku dosen Pendidikan Bahasa ARAB UPI, dan Ustaz Cecep Taufikurrohman.
Oleh sebab tak hanya mahasiswi Indonesia yang mengalami masalah kebahasaan, Wihdah pun mengajak organisasi mahasiswi Al Azhar lain dengan asal negara yang beragam. Tercatat ada delapan organisasi mahasiswi yang diundang, mulai dari Malaysia, Thailand, Filipina, Kamboja, Singapura, Afghanistan, Nigeria, hingga Rusia, dan setiap negara akan mengutus 10 anggotanya. Adapun 120 sisa kursi, sebanyak 100 diperuntukkan mahasiswi Indonesia, dan 20 sisanya untuk mahasiswi Mesir. Jadi, total hanya ada 200 kursi.
“Seminar ini diharapkan dapat menggugah kesadaran mahasiswi untuk meningkatkan kecakapan mereka dalam berbahasa Arab,” pungkas Dina.
Sebagai tidak lanjut dari seminar kebahasan-araban, panitia akan mengadakan dua pelatihan seputar Bahasa Arab. Pertama “Pelatihan Debat Bahasa Arab”, kedua “Pelatihan Terjemah Bahasa Arab”, yang akan dilaksanakan pada Agustus dan November. Setelah dua rangkaian ini usai, maka akan ditutup dengan Olimpiade Bahasa Arab pada Januari 2020 mendatang.